Meskipun ada beberapa variasi, sensor DSLR sebenarnya terdiri atas tiga jenis yaitu :
- Full Frame
- APSC
- FourThirds
Bagi beberpa orang ukuran sensor tidaklah begitu penting meskipun ada perbedaan mendasar. Yang pertama adalah apa yang disebut “crop factor”. Semakin kecil ukuran sensor, maka akan semakin kecil pula area yang ditangkap dalam gambar. Hal ini akan bertampak pada gambar yang dihasilkan seakan-akan diambil pada focal length yang lebih besar.
Crop factor bukanlah alas an utama bagi beberapa orang, namun hal ini mempunyai konskuensi yang penting bagi orang lain. Jika anda membeli DSLR untuk menggantikan kamera film karena anda memeiliki koleksi lensa yang banyak, anda harus faham bahwa gambar yang dihasilkan akan sangat berbeda pada kamera baru anda kecuali anda menggunakan kamera full frame.
Untuk pengguna telephoto hasilnya akan dirasa sangat memuaskan dan sepertinya semua lensa menghasilkan gambar yang bagus dan lebih bertenaga. Dilain pihak crop factor ini jika digunakan pada lensa wide angle (sudut lebar) dirasa tidak akan memberikan gambaran yang benar-benar lebar. Untungnya ada banyak pilihan lensa (khusus digital) untuk jenis sensor kecil.
Jadi mana yang lebih sesuai untuk anda. Masing-masing memiliki keunggulan dan keterbatasannya.
DSLR terbesar (dan paling mahal) adalah DSLR full format. Dinamakan demikian karena ukuran sensornya sama dengan ukuran kamera film 35 mm. DSLR dengan full frame sensor memiliki viewfinder paling terang dan paling besar dan seringkali dipilih oleh fotografer yang beralih dari film ke digital karena sensor ini tidak memiliki crop factor. Kamera full frame akan menghasilkan gambar terbaik pada kondisi rendah cahaya sekalipun dan pada sensitifitas tinggi. Dilain pihak kamera full frame berukuran besar dan tentunya mahal, serta di pasaran hanya ada beberpa pilihan yang tersedia.
Sensor APSC adalah yang paling umum digunakan. Dipakai oleh Canon, Nikon, Pentax, dan Sony. Dengan crop factor 1,5x atau 1,6x anda membutuhkan lensa khusus untuk mendapatkan hasil maksimum pada lensa wide angle. Tetapi lensa ini sudah tersedia dan biasanya lebih murah daripada pada format full frame. Berbagai jenis lensa dapat dipakai pada sebagian besar sensor APSC, hal ini menawarkan keleluasaan dalam mengambil gambar zoom dan wide angle.
Format FourThirds adalah format baru yang dikembangkan oleh Olympus dan Panasonic. Tidak seperti pada format lainnya, format 4/3 ini tidak berlandaskan pada standar kamera film yang ada, akan tetapi menggunakan dudukan lensa yang sama sekali baru. Jadi semua lensanya didesign untuk format digital. Dengan ukuran sensor yang lebih kecil akan membuat ukuran kamera dan lensanya menyesuaikan menjadi lebih kecil pula. Meskipun kemera ini pada cahaya yang kurang akan menghasilkan gambar dengan noisy yang tinggi (berbintik), namun pada penggunaan normal perbedannya dirasa tidak terlalu besar.
Kembali ke tulisan awal
waduh saya baru kepengen aja kamera itu,lum ada rejeki..sebenernya pengen buanget bisa fotografi..:)
sama mas, disini juga lom punya hahaha, kayanya keinginan kita sama 🙂
trimakasih sudah mampir 🙂